TRIBUNNEWS.COM, SURABAYA - Apa penyebab serangan jantung yang menyebabkan Pelatih Persebaya yang bermain di Divisi Utama (DU) Miroslav Janu meninggal menemui titik terang.
Pelatih asal Republik Ceko itu diduga kuat terserang jantung koroner karena kebiasaan merokok dan akhirnya meninggal dunia.
Konsultan Kardiologi Rumah Sakit Islam (RSI) Jemursari Surabaya dr Budi Arief W, SpJP menjelaskan, ada lima penyebab utama serangan akut jantung koroner yang masih menempati peringkat tertinggi kematian seseorang. Kelima penyebab itu, yakni merokok menjadi nomor satu terhadap serangan jantung koroner.
Selain merokok, kata Budi, tinginya kolesterol, diabetes, hipertensi dan genetik penyakit jantung di keluarga juga menjadi fatkor penyakit jantung.
"Ada lima penyebab serangan jantung koroner. Nomor satu adalah kebiasaan merokok. Merokok sangat membahayakan. ," tutur Budi.
dr Budi menambahkan, kemungkinan juga adanya penyebab penyumbatan pada pembuluh arteri koroner. Penyumbatan mendadak di arteri koroner dipicu oleh aktivitas berat. Proses penumpukan itu disebut aterosklerosis. Hal ini memungkinkan adanya massa yang terbentuk dari lemak dan menyebabkan pembuluh darah menyempit.
"Kemungkinan lain bisa adanya luka di dinding aterosklerosis yang menimbulkan trombus. Trombus itu merupakan bekuan yang komponennya terbentuk dari darah," tandas Budi.
Manajer Pelayanan Medis RSI Jemursari, dr Lea Maera Shanty, SpPD menambahkan, Janu di bawa ke rumah sakit karena mengeluh nyeri dada sangat spesifik, Kamis (24/1//2013) pukul 10.40 WIB. Begitu sampai di sini (RSI) langsung ditangani dokter jaga UGD, dr Nurul Imaniyati.
Setelah dilakuka pemeriksaan, Janu dinyatakan mengalami serangan akut jantung koroner. "Dalam dunia medis, setiap serangan akut jantung koroner harus dianggap sebagai keadaan gawat darurat," kata dr Lea.
Selanjutnya, kata dr Lea, dokter memberi terapi serta obat yang sudah baku dan menjadi protokol standard menangani penyakit jantung koroner. setelah 25 menit dilakukan pemeriksaan dan tindakan, tiba-tiba jantung dan nafas Janu behenti.
dr Lea menuturkan selama 70 menit, dokter sudah melakukan tindakan. Seperti pemberian nafas buatan. Tapi Janu akhirnya dinyatakan meninggal pukul 12.21 WIB.
Saat masih hidup, Janu memang dikenal memiliki kebiasaan merokok. Surya sendiri kerap melihat Janu langsung merokok ketika usai memimpin latihan tim Persebaya DU di lapangan Menanggal Surabaya.
Sambil duduk di tepi lapangan dan ditemani asisten pelatih Tony Ho, Janu merokok sambil minum minuman bersoda.
"Saya kenal Janu ketika di PSM Makassar pada 2003. Memang kebiasan merokok, sudah lama," aku Tony.
Jika stok rokok habis, Janu juga langsung membeli dalam jumlah banyak. Seorang penjaga warung di depan lapangan Menanggal mengaku, Janu kerap membeli rokok dalam jumlah banyak.
"Kalau beli rokok di sini tidak pernah hanya satu bungkus. Belinya langsung empat atau lima bungkus, dan itu sering," tutur sang penjaga toko.
Sementara itu, kapan jenazah Janu dikremasi akhirnya terjawab. Jenazah Janu dijadwalkan dikremasi, Senin (28/1/2013) besok.
Rencananya jenazah Janu dikremasi di Krematorium Jala Pralaya Juanda Sidoarjo. "Kepastian Kremasi jenazah Janu sudah ditetapkan dan akan dilakukan di Juanda," sebut Amran Said Ali, asisten manajer tim Persebaya DU saat ditemui di sela-sela latihan Uston Nawawi dkk, Sabtu (26/1/2013).
Manajer tim Persebaya DU Bambang Pramukantoro menambahkan, dipilihnya Krematorium Juanda karena tempatnya lebih besar dan luas dibanding tempat lain. Karena nanti dalam prosesi kremasi diprakiraan banyak orang yang ingin memberikan penghormatan terakhir. Seperti manajemen dan pemain tim Persebaya DU.
Sedangkan terkait rencana kedatangan istri atau perwakilan Janu ke Surabaya, Bambang menuturkan tidak jadi datang ke Kota Pahlawan. Ny Jitcha Janu (Siri Janu) memutuskan menyerahkan ke Kedutaan Besar Ceko guna mengikuti prosesi Kremasi.
"Memang, awalnya istrinya mau datang ke sini (Surabaya), tapi akhirnya tidak jadi. Nanti perwakilan.
0 kritik dan saran:
Posting Komentar